Senin, 13 Juni 2011

Sepak Bola


AGAR SEPAK BOLA TIDAK MELANGGAR SYARA’ :
Sepak Bola yang seharusnya menjadi media untuk mempererat rasa persaudaraan dan sportifitas kadang-kadang ternodai oleh ulah-ulah yang tidak bertanggung jawab. Tak jarang permainan yang seharusnya menyenangkan dan menyehatkan kadang harus dibayar mahal dengan cedera yang diderita oleh pemainnya atau kadang harus dibayar mahal dengan tawuran dan bentrokan yang terjadi diantara supporter, hingga tak jarang fasilitas umumpun menjadi korban.
Islam tidak melarang manusia untuk mencari hiburan dengan kesenangan, namun dengan batasan yang tidak menerjang aturan-aturan Syara’. Islam sendiri sebenarnya telah memberi rambu-rambu terhadap segala bentuk permainan dan pertandingan agar sesuai dengan aturan-aturan Syara’, sehingga amat baik apabila semua pihak atau minimal para santri yang sering bermain sepak bola memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Islam tidak Ridho dengan suatu permainan yang dapat menyebabkan seseorang melupakan kewajiban-kewajiban Agama, Negara dan kewajiban-kewajiban lainnya
2. Islam tidak memperbolehkan olahraga yang dapat mencederai atau menyakiti orang lain
3. Islam tidak Ridho terhadap olah raga yang dapat menyebabkan munculnya kelompok-kelompok yang dapat memecah rasa saling mencintai dan mengasihi, menjauhkan antara sesama kaum muslimin dan menjadikan umat berkelompok-kelompok, karena islam menyeru kepada persatuan dan membenci perpecahan
4. Islam tidak Ridho dengan segala bentuk permainan yang dapat menyebabkan cacian kepada kelompok lain
5. Islam tidak meridhoi permainan-permainan yang didalamnya terjadi pencampuran antara kaum laki-laki dan perempuan yang tidak menutup aurot, karena hal itu tidak diridhoi oleh agama
6. Islam juga tidak Ridho dengan permainan-permainan yang dapat merangsang timbulnya syahwat dan terjadi fitnah, seperti olah raga tari yang dilakukan kaum perempuan dihadapan khalayak ramai

Do'a-do'a Mustajabah


* Do’a Ketika Susah

عَنْ اَنَسٍ اِبْنُ مَلِكٍ قاَلَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَا كَرَبَهُ اَمَرٌ قَالَ : يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ (رواه الترمذي
Artinya :
“ Diriwayatkan dari Shohabat Anas bin Malik R.A, beliau berskata: Rasululloh SAW ketika mengalami kesusahan selalu berdo’a: “Wahai Dzat Yang Hidup dan Maha Perkasa, dengan Rohmatmu Hamba Memohon.” (H.R. At Tirmidzi)

* Do’a Ketika Melihat Sesuatu yang Disenangi dan Dibenci

عَنْ عَائِشَةَ, قَالَتْ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمِ إِذَا رَأَى مَايُحِبُّ قَالَ : اَلْحَمْدُ اِللهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ, وَإِذَا رَأَى مَايُكْرَهُ قَالَ : اَلْحَمْدُ اِللهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ (رواه ابن ماجه
Artinya :
“ Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah RA, beliau berkata : “ Ketika Rosululloh SAW melihat sesuatu yang disenangi, beliau berdo’a: “Sega Puji bagi Allah yang dengan Nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan.” Dan ketika melihat sesuatu yang dibenci, beliau berdo’a: “Segala puji bagi Allah atas tiap-tiap keadaan.” [ HR. Ibnu Majah ]

* Do’a Ketika Takut Pada Seseorang

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَافَ قَوْمً قَالَ : اَللَّهُمَّ اِنَّا نَجْعَلُكَ فِيْ نُحُوْرِهِمْ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ (رواه ابودود و النساء
Artinya :
“ Sesungguhnya Nabi SAW ketika merasa takut dari kejahatan suatu kaum berdo’a: “ Ya Allah, sesungguhnya kami menjadikan perlindungan-Mu (untuk menolak kejahatan mereka) di hadapan dda-dada mereka dan berlindung kepada-Mu dari kejahatan mereka.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)

* Do’a Agar Dapat Melunasi Hutang

اَللَّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلاَ لِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَاَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Artinya :
“ Ya Allah peliharalah hamba dengan perkara halal serta jauhkan dari perkara haram. Cukupilah hamba dengan anugrah-Mu tanpa butuh dari orang lain.”

* Do’a Lailatul Qodar

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ الله إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقدْرِ, مَا أَدْعًُوْبِهِ ؟ قَالَ : قُوْلِيْ : اَللَّهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي. (أخرجه التر مذي
Artinya :
“ Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah RA, beliau berkata :”Aku bertanya kepada Rosululloh SAW:”Wahai Rosululloh, seandainya aku menemukan lailatul qodar, aku harus berdo’a apa?” Rosululloh SAW bersabda L “ Bacalah: Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang suka memberi ampunan lagi maha mulia. Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah kesalahn-kesalahanklu.” ( HR. At Tirmidzi)


* Do’a Untuk Mengusir Syaitan

أَعُوْذُ بِا اللهِ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفَخِهِ وَنَفَشِهِ (رواه ابن ماجه وغيره
Artinya :
“ Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengatahui dari gangguan Syaitan yang terkutuk dari tekanannya, kesombongannya dan bujuk rayunya.” ( HR.Abu Dawud dll)

* Do’a Agar Diberi Ketapan Hati

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : كُنْتُ أَسْمَعُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ أَنْ يَدْعُوْ بِهِ : يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ (رواه النساء)
Artinya :
“ Dari Sayyidah ‘Aisyah RA, beliau berkata: aku mendengar Rasululloh SAW sering berdo’a: “ Wahai Dzat yang membolak-balikan hati, tetapkanlah hatiku diatas agamamu.” ( HR. An-Nasa’I dll)

*  Do’a Ketika Mendengan Suara Petir
أَنَّ رَسُوْ لَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا سَمِعَ صَوْتًُ الرَّعْدِ وَاصَّوَاعِقِ قَالَ : اَلّلّهُمَّ لاَ تَقْتُلَنَّا بِغَضَبِكَ وَلاَتُهْلِكْنَا بِعَذَبِكَ وَعَافِنَا قََبْلَ ذَلِكَ. (رواه الترمذي وغيره
Artinya :
“ Sesungguhnya Rosulullohi SAW ketika mendengar suara petir selalu berdo’a: “Ya Allah, Janganlah Engkau bunuh kami dengan kemarahan-Mu dan janganlah engkau hancurkan kami dengan siksa-Mu. Maafkanlah kami sebelum semua itu.” (HR. At Tirmidzi dll.)

Guyonan Santri

SURAT UNTUK TUHAN
Alkisah ada seorang santri yang sedang menuntut ilmu dipondok pesantren sedang mengalami kesulitan dalam hal biaya. Sudah berhari-hari selera makannya menurun karena makanan yang ia makan merupakan hasil pembelian dari uang meminjam temannya. Santri itupun terus berfikir untuk mengatasi masalah nya ini. Akhirnya menemukan suatu ide yang dianggap cemerlang. Ia pun akhirnya menulis suratnya untuk Tuhannya agar diberi uang sebesar 500.000 untuk memenuhi kebutuhannya selama sebulan ini. Oleh si santri surat itu kemudian dikirimkan ke kantor pos . dalam surat itu tertera tulisan “ Untuk Tuhanku “. Pak pos yang merasa mengetahui surat itu merasa janggal dan melaporkan kepada polisi terdekat. Surat itu kemudian dibaca dan diamati dengan seksama oleh pak polisi. Membaca surat itu pak polisi menjadi iba dan terharu terhadap nasib yang dialami oleh santri tersebut, hingga ia mengundang teman-temannya untuk iuran mengumpulkan uang yang akan diberikan kepada santri itu. Iuran yang dikumpulkan olehpak polisi ternyata berjumlah 450.000 kemudian uang tadi dikirim ke alamat santri lewat wesel. Didalam wesel tertera nama dan alamat pak polisi secara lengkap. Ketika menerima uang si santripun sangat bahagia dan bersyukur. Namun ia agak kecewa karena uang yang didapatnya tidak sesuai dengan yang ia minta. Si santripun kemudian melayangkan suratnya lagi kepada Tuhan. Dalam surat itu ia menulis, “Tuhan, aku sangat bersyukur engkau telahmengabulkan permintaanku, tapi aku mohon kepadamu Tuhan, lain kali uang yang engkau berikan kepadaku jangan engkau titipkan kepada pak polisi, karena pak polisi sukanya motong

Jumat, 10 Juni 2011

Dzikir dan Do’a pada Bulan Rojab


TASBIH DIBULAN ROJAB
ü     Tanggal 1-10 Rojab                   : Subhanallohil Khayyil Qoyyum         
ü     Tanggal 11-20 Rojab                 : Subhanallohil Khadissyomad  
ü     Tanggal 21-30 Rojab                 : Subhanallohirrouf

DO’A DI BULAN ROJAB
Allohumma Bariklanaa Fii Rojaba wa Sya’baana Waballighnaa Romadloona Waghfir Lanaa Dzunuu banaa
DO’A PADA TANGGAL 27 ROJAB
Allahumma Inni As aluka bimu Syaahadati Asrooril Mukhibbiin Wabilkhoitillatii Khossyosyna bihaa Sayyidal Mursaliin, Khiina Asroita bihii lailatassa Bi’iwal I’syriin anggtar khama qolbi khoziin watujiiba da’watii  3x
Yaa Akromal Akromiin
ISTIGHFAR ROJAB
Astaghfirullohal’adziim, mingkulli Dambin ‘adziim, laayaghfiruu Dzunuba Illa Robbul ‘alamiin